Tingginya potensi bisnis jamu membuat semakin banyak para pelaku usaha ingin menggelutinya, sehingga membuat iklim persaingan industri jamu semakin ketat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan internal dan peluang, ancaman eksternal, agar bisa digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran untuk PT, XXX. Sumber data pada penelitian ini berasal dari wawancara, dan pengisian kuisioner. Metode penelitian yang diggunakan yaitu wawancara dan pengisian kuisioner, sedangkan analisis data menggunakan IFE, EFE, CPM, IE, SWOT, dan QSPM. Purposive sampling merupakan metode penetapan responden yang diggunakan pada penelitian ini. Hasil Matrik IFE (Internal Factor Evaluation), yaitu PT. XXX memiliki kekuatan terbesar pada produksi yang berkelanjutan dengan skor 0,334, sedangkan penelitian dan pengembangan jarang dilakukan menjadi kelemahan utama dengan skor 0,279. Persepsi masyarakat Indonesia terhadap ramuan Madura menjadi peluang terbaik pada Matrik EFE (External Factor Evaluation) dengan skor 0,408, dan teknologi yang terus berkembang menjadi ancaman terbesar PT. XXX dengan skor 0,311. Dari hasil perumusan strategi yang sudah diperingkatkan pada QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Strategi pemasaran terbaik yang bisa diimplementasikan yaitu. Memperluas pangsa pasar dengan memperbanyak partnership untuk agen dan ritail penjualan, dengan cara memberi kesempatan kepada agen disekitar wilayah Kabupaten/Kota yang belum ada agen utamanya, untuk memberi pasokan produk kepada retailer tersebut agar agen semakin loyal dan mempercepat tumbuhnya retailer baru. Kata kunci: Jamu, lingkungan Internal dan Eksternal, Strategi Pemasaran


Deskripsi Lain

The potency of herbal medicine business makes more of business poople want to have this activities so that the climate of herbal industry competition is gething tighter. The purpose of this study aims at identifying the strength factors, internal weaknesses, and opportunities and also the exsternal the threats strategy for PT. XXX. Interview and questionnaire were used as research method. The data analysis of this study were IFE, EFE, CPM, IE, SWOT and QSPM. Purposive sampling was used to determine the respondents in this study. The result of IFE (Internal Factor Evaluation) revealed that PT. XXX had the score of 0,334. Meanwhile, the major weakness was the rarely of doing research and development that had the score of 0,279. Indonesian perceptions of the herb Madura be the best chance at Matrix EFE (Exsternal Factor Evaluation) with the score of 0,331. From the results of the formulation of strategies that have been graded on QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) the best marketing strategy that cruld be implemented was expanding the market by extending the partnership to the agents and retailers sales. It can be done by providing the partnership opportunities for agents around the districts/cities that have no primary agency to supply the products to the retailers. It makes the agent more loyal and acceleati the growts of new retailers. Keywords: Herbs, Internal Exsternal Enviroment, Marketing Strategy

• ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI CONSUMER DECISION MAKING PROCESS PADA KONSUMEN BEBEK SINJAY UNTUK FOKUS STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN ANALISIS PATH
• Analisis Strategi Pemasaran Rumput Laut (Studi Pada Petani Rumput Laut di Desa Pekandangan Tengah Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep)
• Strategi Pemasaran Wisata Pantai Camplong Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Sampang
• Analisis Finansial Rengginang Lorjuk (Studi Kasus Di Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan kabupaten sumenep ).
• STRATEGI PEMASARAN PRODUK KRUPUK POLI (STUDI KASUS UD. SULAIMAN DESA GAPURA BARAT KEC. GAPURA KAB. SUMENEP)