Batik Sumenep merupakan salah satu jenis batik nusantara yang diproduksi di desa Pekandangan Barat, Kabupaten Sumenep, dimana seluruh proses produksinya masih manggunakan tenaga manusia. Dalam proses tersebut dihadapkan pada potensi bahaya, baik dari tempat kerja maupun perilaku pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kerja aman dan mengukur tingkat kinerja keselamatan pekerja dengan nilai safety performance index (SPI). Penelitian ini menggunakan 80 responden untuk kuesioner regresi dan 30 sampel untuk critical behavior checklist (CBC) untuk bagian penutupan pola, pewarnaan dan pelorodan malam, yang diambil menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa faktor pengetahuan (Sig.=0,007) dan faktor alat pelindung diri (Sig.=0,048) berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja aman. Sedangkan persepsi dan komunikasi tidak berpengaruh signifikan. Sedangkan hasil analisis behaviour based safety diperoleh nilai SPI sebesar 47,53% yang termasuk kategori buruk. Sehingga rekomendasi yang diberikan berupa pengendalian substitusi, administrasi dan alat pelindung diri untuk bagian pewarnaan, serta pengendalian teknik, administrasi dan alat pelindung diri untuk bagian pelorodan. Saran penelitian selanjutnya agar tidak membatasi bagian pekerjaan yang diteliti dan mempertimbangkan faktor baru dalam pengukuran perilaku kerja aman.


Deskripsi Lain

Sumenep batik is one of the archipelago batik produced in West Pekandangan villages, Sumenep, which is in all of the process of production is still done by human energy. In the process met with several potential dangers, both working condition and worker behaviour. This study purposed to analyze the factors that influence safe behaviour and measure the level of safety performance worker with value of safety performance index (SPI). This study using 80 respondets for regression questionnaire and 30 respondents for critical behavior checklist (CBC) at the closing of the pattern, coloration and cleaning paraffin, which was taken using proportionate stratified random sampling technique. Results of multiple linear regression analysis showed that knowledge factor (Sig.=0,007) and personal protective equipment factor (Sig.=0,048) significantly influence safe behaviours. While the perception and communication effect is not significant. Results of the analysis of behavior based safety are SPI values obtained by 47.53 % is bad category. So that the recommendations given by substitution controls, administration and personal protective equipment for coloration. And engineering controls, administration and personal protective equipment for cleaning paraffin. Suggestions for further research so as not to restrict the passage work researched and consider new factors in the measurement of safe behaviour. Keywords : Batik, Safety

• ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGENBANGAN USAHA BATIK MADURA (STUDI KASUS DI UD. PESONA BATIK MADURA KABUPATEN BANGKALAN)
• ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGENBANGAN USAHA BATIK MADURA (STUDI KASUS DI UD. PESONA BATIK MADURA KABUPATEN BANGKALAN)
• MODEL PENJUALAN PRODUK UNGGULAN BATIK KHAS PAMEKASAN BERBASIS ELECTRONIC COMMERCE
• Identifikasi Inefisiensi Dan Pengukuran Kinerja Produksi Bersih Pada Sentra UKM Batik (Studi Kasus : Pada Usaha Industri Kecil Batik Di Kabupaten Bangkalan)
• PERBANDINGAN METODE COLOR CO-OCURRENCE MATRIX (CCM) & MODIFIED COLOR CO-OCCURRENCE MATRIX (MCCM) PADA SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI UNTUK CITRA BATIK