Kolesom merupakan tanaman yang berpotensi sebagai sayur dan obat. Pemanfaatan potensi kolesom membawa konsekuensi pada perluasan lahan penanaman dan perbaikan teknologi budidaya, diantaranya penggunaan bibit bermutu. Bibit kolesom dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan vegetative menggunakan stek. Penggunaan stek dengan beberapa ruas (banyak nodus) mengakibatkan kebutuhan stek semakin banyak. Oleh karena itu, stek satu mata tunas (bud chips) menjadi alternatif. Tujuan penelitian untuk mempelajari pertumbuhan bibit kolesom asal bud chips dari nodus berbeda. Taraf perlakuan mulai dari bud chip nodus nomor 1 sampai 9 dari pangkal batang dengan kode perlakuan BC1, BC2, BC3, BC4, BC5, BC6, BC7, BC8 dan BC9. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal bud chips yang berbeda menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula; waktu pecah mata tunas perlakuan bud chip dari nodus nomor 8 (BC8) dan 9 (BC9) lebih cepat dibandingkan nodus nomor 1 (BC1), 2 (BC2) dan 3 (BC3) dari pangkala batang; luas daun, berat kering organ daun, akar dan batang serta berat kering total/tanaman paling tinggi dicapai oleh perlakuan bud chip dari nodus nomor 1 (BC1) dari pangkal batang. Kata kunci: bud chips, bibit, kolesom.


Deskripsi Lain

Kolesom is potential crop as a vegetable and medicine. Exploiting the potential of kolesom consequences on cropland expansion and improvement of cultivation technology, including the use of quality seed. Kolesom seedlings can be propagated by seeds and vegetative propagation using cuttings. The use of the cuttings with several sections (many nodes) resulting in the need more and more cuttings. Therefore, cutting the buds (bud chips) become an alternative. The aim of research to study the origin of kolesom seedling growth bud chips from different nodes. Taraf treatment ranging from chip bud node numbers 1 through 9 of the base of the stem to the treatment code BC1, BC2, BC3, BC4, BC5, BC6, BC7, and BC8 BC9. The study design used randomized block design (RAK) and each treatment was repeated three times. The results showed that the origin of bud chips of different produce different growth; time broke buds bud chip treatment of node number 8 (BC8) and 9 (BC9) faster than the node number 1 (BC1), 2 (BC2) and 3 (BC3) of pangkala rod; leaf area, leaf dry weight of organs, roots and stems and total dry weight / plant, the highest achieved by treatment of bud chips from the node number 1 (BC1) from the base of the stem. Keywords: bud chips, seeds, kolesom.

• PEMANFAATAN AIR KELAPA DAN TEKNIK PENYUNGKUPAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN BIBIT CABE JAWA (Piper rectrofractum. Vahl)ASAL SULUR TANAH
• PENGARUH JUMLAH BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L) VARIETAS INPARI-13
• TEKNIK PEMBIBITAN PADA TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) KEBUN GUNUNG GUMITIR – JEMBER
• PENGARUH MEDIAPOTTRAY TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU(Saccharumofficinarum L)ASAL BAHAN TANAM BUD CHIPS
• PENGESAMPINGAN PERKARA DEMI KEPENTINGAN UMUM OLEH JAKSA AGUNG (Analisis Kasus Bibit – Chandra)