Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Rabu , 19 November 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh imam pada 2022-06-28 14:08:16 • 502 klik
UJI ORGANOLEPTIK MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN DARI ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PONDOKDADAP KABUPATEN MALANG
disusun oleh Ika Faulina
| Subyek: | ORGANOLEPTIK IKAN CAKALANG PANCING ULUR PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PONDOKDADAP KABUPATEN MALANG |
| Kata Kunci: | ORGANOLEPTIK IKAN CAKALANG PANCING ULUR PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PONDOKDADAP KABUPATEN MALANG |
[ Anotasi Abstrak ]
Kabupaten Malang merupakan kabupaten dengan panjang pantai 102,62 km, luas perairan sampai 12 mil laut atau 1.705,3 km2 . Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Malang menurut BPS tahun 2016 menghasilkan 11.318,93 ton, produksi ikan Kabupaten Malang didominasi ikan pelagis kecil dan pelagis besar dengan hasil tangkapan ikan cakalang sebanyak 3.169.65 ton. Salah satu pelabuhan perikanan yang berada di kabupaten Malang adalah Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Pondokdadap dengan hasil produksi keseluruhan pada tahun 2021 sebanyak 11.251,43 ton dan ikan cakalang sebanyak 2.328,46 ton. UPT PPP Pondokdadap merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang diatur dalam Permen KKP No.PER.16/MEN/2006 tentang pelabuhan perikanan. Letak pelabuhan yang terletak di selatan pesisir pulau Jawa yang memiliki potensi hasil perikanan berupa ikan pelagis besar seperti ikan madidihang, tuna mata besar, albakora, tuna sirip biru selatan, tuna abu-abu, cakalang dan lainnya. Letak pelabuhan yang strategis dengan berhadapan langsung ke samudera hindia membuat sumberdaya perikanan di wilayah tersebut cukup melimpah (Rachman et al.,` 2013). Hasil tangkapan ikan laut secara umum dipengaruhi oleh jumlah armada, jenis alat tangkap dan nelayan, sehingga hasil tangkapan di laut ketidakpastiannya lebih besar dibandingkan usaha budidaya ikan. Alat tangkap dan kesesuaian alat tangkap merupakan faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan ikan di laut, kesesuaian alat tangkap menjadi penentu keberhasilan hasil tangkap. Pada aktifitas penangkapan ikan pelagis biasanya nelayan menggunakan alat tangkap berupa pancing ulur, ikan yang dominan ditangkap menggunakan pancing ulur antara lain tuna, tongkol, cakalang, dan ikan-ikan lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi (Fattah et. al, 2017). Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu ikan pelagis yang bernilai ekonomis dalam sektor perikanan. Ikan cakalang sering disebut skipjack tuna dengan nama lokal cakalang yang mempunyai daerah penyebaran dan migrasi yang luas. Tuli (2018) menyatakan bahwa penangkapan ikan cakalang dapat dilakukan sepanjang tahun di perairan Indonesia, hasil yang diperoleh juga berbeda sesuai dengan lokasi penangkapan dari musim ke musim. Ikan cakalang merupakan jenis ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dan memiliki kandungan protein tinggi yang baik untuk tubuh manusia. Ikan cakalang mengandung banyak histamin karena jaringan daging merahnya mengandung asam amino histidin yang tinggi. Kadar histamin merupakan salah satu faktor penentu kualitas ikan cakalang. Kualitas dan kesegaran ikan cakalang sangat perlu diperhatikan. Oleh karena itu penentuan dapat dilakukan dengan melihat kenampakan fisik ikan sepeti kenampakan mata, insang, daging, bau, lendir, dan tekstur ikan cakalang (Tamuu et al., 2014). Proses penurunan mutu kesegaran ikan dapat disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor kecepatan penurunan kesegaran ikan meliputi suhu penyimpanan, teknis penangkapan, jenis ikan, ukuran ikan, bakteri, dan enzim ikan (Suprayitno, 2020). Murniyati dan Sunarman (2000) menyatakan bahwa salah satu faktor yang sangat penting dan erat hubungannya dengan mutu ikan adalah kesegaran ikan. Ikan dalam keadaan masih segar memiliki mutu yang baik sehingga nilai jualnya tinggi, sebaliknya jika ikan kurang segar memiliki mutu yang rendah sehingga harganya rendah. Uji organoleptik dapat dilakukan dengan cara melihat langsung kenampakan ikan seperti kenampakan mata, insang, lendir, daging, bau, dan tekstur ikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu et al., (2019) bahwa ikan cakalang mengalami perubahan setelah dari tempat pelelangan ikan, yang artinya ikan yang di gudang supplier dan kios ikan nelayan sedikit mengalami penurunan mutu, perbedaan kesegaran ikan disebabkan karena adanya perbedaan penanganan dan penggunaan es pada tiap lokasi. Ikan yang bermutu dan berdaya awet panjang dapat diperoleh dengan cara memperhatikan hal-hal penting dalam menangani ikan seperti bekerja cepat, cermat, bersih, dan pada suhu rendah. Mutu ikan yang buruk dapat dipengaruh oleh kenaikan suhu, penanganan yang kurang baik, dan penundaan waktu penanganan (Ilyas, 1983). Berdasarkan urairan di atas pengujian organoleptik penting dilakukan karena berkaitan dengan penerimaan konsumen terhadap suatu produk perikanan. Dalam melakukan pengujian secara organoleptik perlu diperhatikan syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaanya agar pengujian berjalan sesuai dengan prosedur yang ada dan memiliki hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Malang merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang bergerak dalam bidang pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan sehingga kegiatan PKL dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Kabupaten Malang untuk mengetahui dan memahami uji organoleptik kualitas mutu ikan cakalang.
| Kontributor | : Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, M. Sc, |
| Tanggal tercipta | : 2021-04-07 |
| Jenis(Tipe) | : Text |
| Bahasa | : Indonesia |
| Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-190351100005 |
| No Koleksi | : 190351100005 |
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-KP-23756-190351100005-IKA FAULINA.190351100005.MSP.pdf - 3139 KB
Dokumen sejenis...Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...- PENGARUH PENAMBAHAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DAN GULA TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SELAI FUNGSIONAL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia)
- PENGARUH ZAT PENSTABIL DAN KONSENTRASI TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK, FISIK DAN KIMIA ES KRIM
- UJI MUTU DANANALISISFINANSIAL NAGETIKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) TINGGI KALSIUM
- Karakteristik Organoleptik Dan Tekstural Snack Bar Berbasis Tepung Ketan Hitam (Oryza sativa L. Var.glutinosa) Dan Tepung Tapioka Dengan Penambahan Kelapa Muda Dan Ketan Hitam Kukus.
- KARAKTERISTIK SENSORIS DAN TEKSTURAL SNACK BAR BERBASIS TEPUNG KETAN DAN TEPUNG MAIZENA DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG DAN NANGKA
Kembali ke Daftar 