Desa Padike merupakan salah satu desa yang berada pada Pulau Poteran Sumenep, merupakan Desa pembudidaya Eucheuma cottonii. Selama Eucheuma cottonii di budidayakan terdapat hama atau gangguan yang dapat mengancam pertumbuhan Eucheuma cottonii, salah satunya yaitu algae penempel. Algae penempel yang menyerang Eucheuma cottonii pun berbeda jenisnya sehingga perlu diilakukan penelitian struktur komunitasnya. Adapun algae penempel yang menyerang Eucheuma cottonii jumlahnya berbeda, sehingga dapat diketahui nilai tertingginya pada usia tanam ke berapa dengan melakukan penelitian tentang struktur komunitas pada usia tanam yang berbeda di Desa Padike Pulau Poteran Sumenep. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019. Pengambilan data algae penempel pada Eucheuma cottonii dilakukan dengan metode sensus dan dilakukan pada 20 titik dengan usia penanaman yang berbeda. Struktur komunitas yang ada pada Desa Padike didapatkan lima jenis algae penempel pada usia tanam berbeda yaitu Sargassum duplicatum, Padina australis, Turbinaria decurrens, Acanthophora spicifera, dan Hypnea cervicornicus. Nilai kepadatan algae penempel Eucheuma cottonii tertinggi terdapat pada usia tanam 25 hari yaitu 11,966 ind/m². Nilai indeks keanekaragaman keseluruhan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai tertinggi terdapat pada Eucheuma cottonii usia tanam 20 hari yaitu 1,490. Nilai indeks keseragaman termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai tertinggi pada Eucheuma cottonii usia tanam 20 hari yaitu 0,926. Nilai indeks dominansi tergolong dalam kategori rendah dengan nilai tertinggi pada Eucheuma cottonii usia tanam 25 hari yaitu sebesar 0,405


Deskripsi Lain

Padike Village is one of the villages located on Poteran Island, Sumenep, which is a village of Eucheuma cottonii cultivators. As long as Eucheuma cottonii is cultivated, there are pests or disturbances that can threaten the growth of Eucheuma cottonii, one of which is sticking algae. The types of algae that attack Eucheuma cottonii are different, so it is necessary to conduct research on their community structure. The number of adherent algae that attacks Eucheuma cottonii is different, so it can be seen the highest value at what age of planting by conducting research on community structures at different planting ages in Padike Village, Pulau Poteran Sumenep. This research was conducted in December 2019. Eucheuma cottoni was carried out by census method and carried out at 20 points with different planting ages. The community structure in Padike Village found five types of epifit at different planting ages, namely Sargassum duplicatum, Padina australis, Turbinaria decurrens, Acanthophora spicifera, and Hypnea cervicornicus. The highest density value of algae adhering to Eucheuma cottonii was found at 25 days of planting, namely 11.966 ind / m². The overall diversity index value was included in the medium category with the highest value found in Eucheuma cottonii at 20 days of planting, namely 1.490. The uniformity index value was included in the high category with the highest value on Eucheuma cottonii at 20 days of planting, namely 0.926. The dominance index value is in the low category with the highest value on Eucheuma cottonii at 25 days of planting, which is 0.405.

• STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI EKOSISTEM MANGROVE DESA TADDAN KECAMATAN CAMPLONG KABUPATEN SAMPANG
• STRUKTUR KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PULAU GILI LAWAK KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP
• STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI PULAU GILI LAWAK KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP
• STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN DI LOKASI PEMBONGKARAN KAPAL PERAIRAN KAMAL MADURA
• KOMPARASI STRUKTUR KOMUNITAS EKOSISTEM MANGROVE (Studi Kasus Ekosistem Mangrove Desa Pagagan dan Desa Lembung, Kabupaten Pamekasan)