Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Selasa , 07 May 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Manajemen Sumberdaya Perairan
di-posting oleh imam pada 2021-12-27 09:30:01  •  199 klik

PENGUKURAN KADAR NITRIT PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI LABORATORIUM MANDIRI KALIANGET KABUPATEN SUMENEP
disusun oleh FAHMA ILMA FAUZIA ADZIM

SubyekKADAR NITRIT
UDANG VANAME
Kata KunciKADAR NITRIT
UDANG VANAME

[ Anotasi Abstrak ]

Tambak merupakan suatu tempat atau habitat yang dibuat dan diisi air yang biasanya berada di dekat pantai dan dapat digunakan dalam kegiatan budidaya. Komoditas yang dibudidayakan pada tambak adalah hewan air terutama ikan, udang, serta kerang. Salah satu komoditas yang banyak diminati oleh para pembudidaya adalah budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei). Berdasarkan teknologi yang digunakan terdapat beberapa macam tambak tradisional, tambak intensif, dan tambak semi intensif. Salah satu jenis komoditas budidaya pertambakan yang menggunakan sistem teknologi pertambakan intensif adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei). Udang vaname merupakan komoditas dengan permintaan dan peminat yang sangat tinggi di pasar sehingga produksi dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Budidaya menggunakan teknologi intensif dapat dilakukan dengan tebar benih yang tinggi dengan menerapkan system manajemen kualitas air dan pemberian pakan pelet yang merupakan pakan utama dalam teknologi intensif (Romadhona et al., 2016). Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas air payau yang banyak diminati, karena udang vaname memiliki keungulan yaitu tahan terhadap penyakit, tingkat pertumbuhan yang relatif cepat, dan tingkat keberlangsungan hidup dalam pemeliharaannya yang tinggi (Arifin et al., 2012). Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) berkembang dengan pesat menggunakan teknologi intensif sehingga dapat ditebar dengan kepadatan yang lebih tinggi dan meminimalkan tingkat kematian. Kandungan gizi pada udang vaname (Litopenaeus vannamei) mampu memenuhi kebutuhan gizi konsumen dan membuat udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki nilai ekonomi tinggi (Mangampa dan Hidayat, 2010). Kualitas air sangat berperan penting dalam kegiatan budidaya karena dapat menjadi tolok ukur dalam kegiatan budidaya dan menjadi faktor pertama dalam keberhasilan budidaya. Manajemen kualitas air perlu dilakukan agar memperoleh kualitas air seperti yang diinginkan dan menjaga kondisi ilmiahnya di dalam suatu perairan. Kualitas air dapat diketahui melalui karakteristik fisika, biologi, kimia dari perairan tersebut. Pengelolaan kualitas air adalah cara untuk menjaga parameter air yang sesuia dengan baku mutu perairan karena pengelolaan yang baik dapat meningkatkan produktivitas budidaya dan dapat menekan angka kematian pada komoditas (Putri et al., 2016). Menurunnya kualitas air dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu penimbunan bahan organik maupun anorganik yang terdapat di perairan, penumpukan sisa-sisa pakan serta jasad akuatik yang mati seperti plankton dan nekton. Parameter yang digunakan dalam indikator kualitas air meliputi salinitas, suhu, pH air, amonia, nitrit, dan sebagainya. Kegiatan budidaya pada tambak dapat meningkatkan kandungan bahan organik yang mengendap dan dapat meningkatkan konsentrasi bahan organik pada perairan tersebut, kandungan bahan organik salah satunya ialah nitrit yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan darah pada udang untuk mengikat oksigen karena nitrit akan bereaksi lebih kuat dengan hemoglobin yang mengakibatkan tingkat kematian udang tinggi (Hendrawati et al., 2008). Tingginya senyawa nitrit yang ada dalam tambak dapat menganggu proses pengeluaran senyawa nitrit yang terdapat dalam tubuh udang sehingga akan terakumulasi pada tubuh udang (Trobos, 2007). Faktor utama yang menghambat dalam peningkatan produksi udang vaname (Litopenaeus vannamei) adalah parameter kualitas air tambak udang yang disebabkan oleh sisa pakan dan feses yang kemudian terombak menjadi amonia dan nitrit. Laboratorium Mandiri Kalianget terletak di Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Laboratrium mandiri ini merupakan tempat analisis kualitas air tambak bagi para pembudidaya udang vaname di Kalianget. Beberapa parameter yang diuji oleh laboratorium ini antara lain pH, salinitas, analisis Total Amonia Nitrogen (TAN), nitrit, alkalinitas, plankton, bakteri, dan Total Organic Matter (TOM) yang sampelnya dikirim dari tambak sekitar yang telah bekerja sama dengan Laboratoarium Mandiri Kalianget. Oleh karena itu, kegiatan Prakitk Kerja Lapang dengan topik pengukuran kadar nitrit pada tambak udang vaname perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar dapat mengetahui kadar nitrit yang ada ditambak dan kualitas perairan tambak. Informasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dalam upaya menganalisis kualitas perairan tambak

Kontributor: Haryo Triajie. S.Pi., M.Si
Tanggal tercipta: 2021-08-16
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-180351100071
No Koleksi: 180351100071


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-22622-180351100071-LAPORAN PKL FAHMA ILMA FAUZIA ADZIM.pdf - 2967 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar