Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Minggu , 19 May 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Agroekoteknologi
di-posting oleh imam pada 2022-06-17 09:19:18  •  659 klik

PERSIAPAN LAHAN PADA BUDIDAYA BUNGA KRISAN (Chrysanthemum sp.) POTONG DI CV SEKARTIKA JATI KENCANA
disusun oleh LUTFIANA AHMADI

SubyekPERSIAPAN LAHAN
BUDIDAYA BUNGA
KRISAN (Chrysanthemum sp.)
CV SEKARTIKA JATI KENCANA
Kata KunciPERSIAPAN LAHAN
BUDIDAYA BUNGA
KRISAN (Chrysanthemum sp.)
CV SEKARTIKA JATI KENCANA

[ Anotasi Abstrak ]

Krisan (chrysanthemum sp.) merupakan komoditas andalan dalam industri hortikultura yang memiliki prospek pasar cukup cerah. Bunga krisan sebagai bunga yang dikenal dengan julukan "Raja Bunga Potong" ini semakin banyak penggemarnya. Bentuk dan tipe yang beragam bunga krisan, seperti warna bunganya yang bervariasi, dengan kombinasi warna-wama yang begitu indahnya. Oleh karena itu permintaan pasar baik dalarn maupun luar negeri semakin meningkat setiap tahunnya (Sudaryanto, 2006). Di Indonesia, permintaan terhadap bunga krisan meningkat 25% per tahun. Selama ini negara kita masih mengimpor bibit krisan dari luar negeri, terutama Belanda, Jerman, Amerika dan Jepang. Data yang diperoleh Direktorat Jendral Hortikultura tahun 2013, import bibit krisan mencapai 1.245.525 stek periode 2009-2013. Masalah utama dalam mengimpor bibit krisan adalah harga, biaya, penyusutan dibandara, perizinan, karantina dan waktu (Nurjaya, 2018). Di Jawa Timur, bunga krisan memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensial untuk dikembangkan secara komersial. Sebagai gambaran untuk kebutuhan pasar bunga lokal Surabaya saja masih terdapat kekurangan pasok antara 6 000-10 000 ikat bunga krisan atau sekitar 60 000-100 000 tangkai bunga per minggu. Ini belum termasuk permintaan pasar bunga lainnya. Pasar potensial lainnya adalah kota-kota besar seperti Denpasar, Jakarta, Bandung, dan kota- kota besar lainnya yang ada di Indonesia (Kusno dan Boga, 2011). Tahun 2006-2011, luas areal tanaman, luas panen dan produksi krisan mengalami peningkatan. Namun peningkatan produksi tersebut, tidak secara signifikan diikuti dengan peningkatan produktivitas. Hal ini disebabkan karena kondisi iklim yang tidak menentu sehingga kurang menguntungkan produktivitas yang dihasilkan per satuan luas lahan. Rendahnya produktivitas juga disebabkan oleh kompetensi petani dalam penerapan inovasi teknologi yang baik dan benar, belum terpenuhi secara menyeluruh. Padahal disisi lain, pasar dan konsumen telah menginginkan bunga krisan dengan standar mutu yang lebih dari yang telah dihasilkan oleh petani (Chakrabarti dan Sarker, 2011). Krisan bunga potong dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 650- 1.200 mdpl. Suhu yang terlalu tinggi merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhannya. Suhu optimum antara 20-260 C untuk pertumbuhan dan antara 16-180 C untuk pembungaan dengan kelembaban udara antara 70-80 %. Tanah yang cocok digunakan sebagai tempat budidaya bunga krisan potong adalah bertekstur tanah liat berpasir,A memiliki kapasitas menahan air yang besar, mempunyai aerasi dan drainase yang baik, pH 5,5-6,5 serta bebas hama dan penyakit (Taulu, 2007). Krisan (Chrysanthemum sp.) adalah tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain seruni atau bunga as (Golden Flower). Tanaman ini banyak disukai karena warnanya yang beragam sehingga dapat menghiasi ruangan. Krisan di Indonesia digunakan sebagai bunga pot dan bunga potong. Potensi bunga krisan potong sangat baik dibanding bunga krisan pot karena peminat bunga potong lebih besar daripada bunga krisan pot (Putri,2013). Tanaman krisan termasuk tanaman hias yang potensial untuk dikembangkan, karena tidak hanya dijadikan sebagai bunga potong atau tanaman hias pot, tapi juga sebagai salah satu bahan baku industri minyak wangi. Sehingga untuk mendukung perkembangan komoditas ekspor dari sektor pertanian tanaman krisan perlu mendapat perhatian dalam budidaya. Besarnya permintaan tanaman hias baik dari produksi bunga maupun bibit dipasarkan dalam dan luar negeri merupakan peluang bisnis bagi sentra produksi tanaman hias di Indonesia. Tingginya permintaan tanaman hias menjadikan usaha di bidang pengadaan tanaman hias menjanjikan keuntungan yang besar, salah satu tanaman hias yang populer adalah bunga krisan potong. Banyaknya jenis, bentuk, dan warna bunga krisan menyebabkan krisan sangat populer di masyarakat. Dalam penggunaannya, krisan dapat dibedakan atas krisan bunga potong dan krisan pot. Sebagai bunga potong, krisan di antaranya digunakan untuk dekorasi dan rangkaian bunga pada pesta-pesta pernikahan, dan acara-acara pembukaan kantor-kantor baru. Berbeda dengan bunga pot, krisan misalnya dimanfaatkan sebagai penghias di meja-meja kantor dan ruang tamu. Prospek agribisnis tanaman hias di dalam negeri sangat cerah dibandingkan dengan kondisi 10 tahun silam. Permintaan bunga krisan baik bunga potong maupun bunga pot di dalam negeri dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat. Kebutuhan pasar domestik yang cukup besar ini belum dapat dipasok dari produksi di dalam negeri sehingga diperlukan impor sekitar 10 persen dari total produksi (Ridwan et al. 2012). Persiapan lahan penting untuk dipelajari dalam budidaya bunga krisan untuk produksi bunga potong. Persiapan lahan merupakan faktor penting yang perlu dilakukan dalam memulai usaha budidaya bunga krisan. Persiapan lahan yang baik berpengaruh besar terhadap produktivitas tanaman. Persiapan lahan sebelum melakukan usaha budi daya bisa meningkatkan hasil panen hingga 30%. Tujuan persiapan lahan untuk mengkondisikan lahan tempat budidaya tanaman agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman krisan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Persiapan lahan merupakan kegiatan dalam mempersiapkan lahan sebelum ditanami dengan maksud agar lahan tersebut ideal bagi pertumbuhan tanaman serta mempermudah dalam proses selanjutnya, kegiatan ini dapat menentukan kualitas tempat tumbuh bagi tanaman pada areal tersebut ( Pandu B Wahono, 1995).

Kontributor: Dr. Ir. Siti Fatimah, M.Si
Tanggal tercipta: 2022-05-10
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-190311100060
No Koleksi: 190311100060


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-23620-190311100060-LUTFIANA AHMADI#190311100060#AGROEKOTEKNOLOGI.pdf - 2400 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar