Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Senin , 07 July 2025

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Manajemen Sumberdaya Perairan
di-posting oleh imam pada 2022-06-24 14:52:28  •  190 klik

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI EKOWISATA CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION (CMC) TIGA WARNA DI CLUNGUP 2 BAGIAN TIMUR, DESA TAMBAKREJO, KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN, KABUPATEN MALANG
disusun oleh MOCH. YUSRON

SubyekMANGROVE
EKOWISATA
CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION (CMC)
DESA TAMBAKREJO
KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN
KABUPATEN MALANG
Kata KunciMANGROVE
EKOWISATA
CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION (CMC)
DESA TAMBAKREJO
KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN
KABUPATEN MALANG

[ Anotasi Abstrak ]

Pada tahun 1999 luas hutan mangrove di Indonesia sebesar 8,6 juta hektar dan yang mengalami kerusakan sekitar 5,30 juta hektar. Kerusakan tersebut antara lain disebabkan oleh konversi mangrove menjadi kawasan pertambakan, kawasan pemukiman, dan kawasan industri. Menurut direktorat jenderal rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial, kerusakan tersebut disebabkan oleh konversi mangrove yang sangat intensif pada tahun 1990-an menjadi pertambakan terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dalam rangka memacu ekspor komoditas perikanan. Di sisi lain mangrove berfungsi sangat strategis dalam menciptakan ekosistem pesisir yang cocok untuk biota perairan karena mangrove dapat berfungsi sebagai biofilter pengikat dan perangkap polusi jika keberadaan mangrove tetap terjaga maka keseimbangan ekologi lingkungan perairan pesisir akan tetap terjaga. Mangrove merupakan rumah bagi berbagai spesies dari gastropoda kepiting pemakan kotoran dan bivalvia pemakan plankton sehingga mangrove meningkatkan fungsi biofilter alami (Paringsih et al., 2018). Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang berada di daerah pinggir pantai yang yang yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga selalu digenangi air. Menurut (Donato et al., 2012) Ekosistem mangrove berada di antara level pasang naik tertinggi sampai level disekelilingnya atau di atas permukaan laut pada rata-rata daerah pantai yang terlindungi dan menjadi pendukung berbagai jasa ekosistem di sepanjang garis pantai di kawasan tropis. Ekosistem mangrove berfungsi sebagai habitat bagi spesies hewan yang berbeda beda. Ekosistem mangrove berperan penting dalam perkembangan perikanan pesisir Dikarenakan tempat berkembang biak, memijah, dan membesarkan anak jenis ikan dan lainnya seperti kepiting, kerang dan udang (Heriyanto et al., 2012). Pentingnya Tempat hutan Mangrove bisa ditinjau berdasarkan segi fisik, ada enam manfaat mangrove berdasarkan sisi fisik yaitu menjaga supaya garis pantai permanen stabil melindungi pantai dan sungai berdasarkan bahaya erosi dan abrasi, menahan badai atau angin kencang dari laut, Menahan hasil proses penimbunan lumpur sehingga memungkinkan terbentuk lahan baru, sebagai daerah penyangga dan berfungsi menyaring air laut hingga menjadi air darat ke tawar (Imaduddien dan Krisnadi, 2020). Mangrove dapat digunakan sebagai kayu bakar, bahan pembuatan aksesoris rumah tangga seperti kursi, meja, bahan bangunan dan bahan baku bubur kertas sehingga dapat dimanfaatkan sebagai nilai ekonomi. Ekosistem mangrove mempunyai kemampuan dalam mengendalikan instrusi air laut melalui mekanisme pencegahan pengendapan CaCO3 oleh badan eksudat akar (Utomo et al., 2018). Ekosistem hutan mangrove perlu dilindungi untuk mencegah tingkat kerusakan yang lebih besar, terutama melalui konservasi hutan mangrove untuk kegiatan ekonomi masyarakat. Pemanfaatan hutan mangrove yang mengurangi kerusakan ekosistem mangrove yaitu rekreasi dengan cara ekowisata. Pemanfaatan hutan mangrove untuk rekreasi merupakan terobosan baru karena memiliki kelebihan yang dapat digunakan dengan sangat wajar di wilayah pesisir dari segi ekonomi yaitu menyediakan lapangan pekerjaan dan menstimulasi aktivitas ekonomi masyarakat setempat sehingga dapat mensejahterakan hidup mereka lebih baik lagi. Dari segi kelestarian sumberdaya, penggunaan hutan mangrove untuk tujuan rekreasi memiliki dampak yang signifikan bermanfaat dalam upaya konservasi mangrove untuk pelestarian kegiatan rekreasi alam di hutan mangrove sangat bergantung pada kualitas dan keberadaan ekosistem mangrove. Wilayah pesisir kabupaten Malang memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi dan didukung dengan keberadaan ekosistem mangrove yang tidak luas, menyadari pentingnya pengelolaan hutan maka dari itu perlu adanya peningkatan kerentanan ekosistem dan sistem pengelolaan supaya lebih diperhatikan agar menjadi penentu keberlanjutan ekosistem hutan (Harahab, 2017). Clungup Mangrove Conservation tiga warna memiliki luas hutan mangrove sebesar 71 hektare, oleh karena itu dirasa penting untuk melakukan penelitian struktur komunitas mangrove yang berada di Ekowisata Clungup Mangrove Conservation yang terletak di Dusun

Kontributor: Haryo Triajie S.Pi., M.Si.
Tanggal tercipta: 2022-05-12
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-190351100065
No Koleksi: 190351100065


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-23730-190351100065-Moch. Yusron_190351100065_Laporan PKL.pdf - 4210 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar