Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Senin , 07 July 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh imam pada 2022-07-07 15:14:19 • 105 klik
IDENTIFIKASI POTENSI EKOWISATA PADA EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION TIGA WARNA
disusun oleh NOVITA TRI PUJIYANTI
Subyek: | EKOWISATA HUTAN MANGROVE CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION TIGA WARNA |
Kata Kunci: | EKOWISATA HUTAN MANGROVE CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION TIGA WARNA |
[ Anotasi Abstrak ]
Indonesia salah satu negara kepulauan dengan garis pantai yang sangat panjang dan iklimnya yang tropis. Indonesia pula merupakan kawasan mangrove terluas di dunia dengan areal seluas 3,5 juta hektar. Selain itu terdapat fakta bahwa wilayah pesisir indonesia pada hutan mangrove memiliki persentase sebesar 30%, terumbu karang yang ada didunia sekitar 15%, sumberdaya perikanan berasal dari perairan pesisir sekitar 85% (Ramadani & Ilman Navia, 2019). Hampir sebagaian sekitar 60% penduduk indonesia hidup di wilayah pesisir. Wilayah tersebut menjadikan kawasan hutan mangrove yang ada di indonesia sangat di sukai oleh biota dan makhluk hidup lainnya. Wilayah pesisir indonesia memiliki berbagai macam tipologi habitat serta keanekaragaman biota yang tinggi dan luas. Sebagai salah satu kekayaan dari sumberdaya alam yang sangat penting bagi rakyat dan untuk pembangunan nasional maka perlu dilakukan pengelolaan secara terpadu atau berkelanjutkan guna untuk melesatarikan dan memanfaatkan wilayah kawasan pesisir dan laut, khususnya pada kawasan hutan mangrove (Joandani et al., 2019). Kawasan hutan mangrove memiliki keanekaragaman hayati dan biota yang beragam jenisnya dan dapat dikembangkan sebagai kawasan ekowisata bahari. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang kompleks terdiri atas flora dan fauna daerah pantai. Selain menyediakan keanekaragaman hayati (biodiversity), ekosistem mangrove juga sebagai plasma nutfah (genetic pool) dan menunjang keseluruhan sistem kehidupan di sekitarnya. Habitat mangrove merupakan tempat mencari makan (feeding ground), tempat mengasuh dan membesarkan (nursery ground), tempat bertelur dan memijah (spawning ground) dan tempat berlindung yang aman bagi berbagai juvenile dan larva ikan serta kerang (shellfish) dari predator dan ekosistem mangrove juga merupakan tempat hidup berbagai macam biota baik buas dan predator, penyuplai bahan organik, menjaga kestabilan produktivitas, budidaya perikanan, kehutanan, nilai estetika, rekreasi, wisata bahari, dan penyedia sekitar 70 macam produk langsung dan tak langsung, serta dapat dimafaatkan sebagai mitigasi bencana, yakni pelindung pantai, penahan badai, tsunami, pencegah erosi pantai, pengendali banjir, dan penyerap limbah sehingga mampu menjaga dan melindungi keberadaan pantai, perumahan, serta bangunan fisik lainnya (Amelia et al., 2017). Hutan mangrove merupakan sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas vegetasi yang didominasi oleh beberapa jenis vegetasi khas atau semak-semak yang tumbuh pada zona intertidal, dimana pada daerah tersebut terjadi interaksi antara perairan laut, payau, sungai dan telesterial. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan subtropis yang didominasi oleh beberapa jenis mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Hutan mangrove memiliki berbagai fungsi dan manfaat yang berperan penting dalam kehidupan manusia, baik secara ekologi, sosial, maupun ekonomi. Pentingnya ekosistem hutan mangrove bagi keberlangsungan mahluk hidup selain dapat dijadikan sebagai ekowisata, adanya ekosistem hutan mangrove ini bermanfaat sebagai penahan badai, pencegah erosi pantai, pengendali banjir dan penyerapan limbah. Ekowisata adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan keaslian lingkungan alam, dimana terjadi interaksi antara lingkungan alam dan aktivitas rekreasi, konservasi dan pengembangan, serta antara penduduk dan wisatawan. (Muthmainnah Sribianti, 2020).
Kontributor | : Abdus Salam Junaedi, A.Si, M.Si |
Tanggal tercipta | : 2022-04-06 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-190351100040 |
No Koleksi | : 190351100040 |



Tidak ada !

- ANALISIS KELAYAKAN EKOSISTEM MANGROVE SEBAGAI KAWASAN PERENCANAAN EKOWISATA DI DESA TENGKET KECAMATAN AROSBAYA
- INVENTARISASI POTENSI EKOSISTEM TERUMBU KARANG UNTUK EKOWISATA BAHARI (SNORKELING DAN SELAM) DI PULAU MAMBURIT KEPULAUAN KANGEAN KABUPATEN SUMENEP
- Analisis Tingkat Kesesuaian Ekowisata Mangrove di Daerah Pesisir Selatan Kabupaten Pamekasan
- KAJIAN SUMBERDAYA PANTAI UNTUK EKOWISATA BERBASISI MASYARAKAT DI PANTAI CAMPLONG KABUPATEN SAMPANG
- PERUBAHAN KERAPATAN DAN LUAS HUTAN MANGROVE DI WILAYAH PESISIR SELATAN PULAU MADURA
