ABSTRAK ACH. MUHTAR, NIM. 09.05.2.1.1.00034, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini tentang Solidaritas Sosial Masyarakat Madura Dalam Tradisi Sandur di Desa Bunten Barat Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang di bawa bimbingan Drs. Subandri, MS. dan ibu Hetti Mulyaningsih, S.Sos,. M.Kes. Penelitian ini tentang solidaritas sosial masyarakat Madura dalam tradisi Sandur di Desa Bunten Barat kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang adalah merupakan cara untuk mempersatukan masyarakat dalam acara pernikahan, hajatan, remo dan lain sebagainya. ketika ada acara tersebut orang-orang menghadiri untuk meyambung tali silaturrohim antar warga dengan tokoh masyarakat, solidaritas sosial masyarakat Madura dalam tradisi Sandur sangat penting bagi masyarakat Desa Bunten Barat, agar tercipta masyarakat yang saling toleransi dan saling tolong menolong. selain itu juga membantu Desa agar bisa melestarikan budaya lokal dan mengenalkan budaya Madura kepada masyarakat luas. Metode Penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dikaitkan dengan teori Emile Durkheim solidaritas sosial, peneliti mengambil data, dengan wawancara mendalam dan observasi. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah ketua pemilik Sandur Madura, Kepala Desa, tokoh-tokoh blater dan masyarakat yang sering melaksanakan Tradisi Sandur Madura. dengan mengunakan kualitatif deskriftif, dan diperiksa keabsahannya dengan menggunakan triangulasi, penelitian ini berlokasi di Desa Bunten Barat Kecamatan Ketapang Kebupaten Sampang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solidaritas Sosial Masyarakat Madura Dalam Tradisi Sandur di Desa Bunten Barat Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang. Dapat mempererat hubungan tali silaturrahim dalam kehidupan masyarakat, maka peneliti inggen megetahui bagaimana masyarakat bisa membangun solidaritas sosial masyarakat Madura dalam tradisi Sandur. Meskipun ada beberapa yang kurang mengerti tentang solidaritas, namun peneliti harapkan bagaimana masyarakat tetap membangun solidaritas sosial dalam kehidupan sehari-harinya agar tercipta masyarakat yang saling toleransi dan saling tolong menolong khususnya pada masyarakat di Desa Bunten Barat.


Deskripsi Lain

ABSTRACT ACH. Muhtar, NIM. 09.05.2.1.1.00034. Sociology Program, Faculty of Social and Cultural Sciences, University of Trunojoyo Madura. This thesis is about Social Solidarity of Madurese in Sandur Tradition in the Bunten Barat, Ketapang, Sampang. Under the guidance of Drs. Subandri, MS. and Hetti Mulyaningsih, S. Sos,. Kes. This study is about Madurese social solidarity in Sandur tradition in Bunten Barat, Ketapang, Sampang. This tradition is a way to unite people through wedding ceremony, celebration, remo and so on. When there is an event that people need to socialize with community leaders, the existence of Sandur is important in order to create a sense of tolerant and mutual help. Moreover, it can also preserve the local culture and introduce Madurese culture to worldwide. The method used is a qualitative descriptive associated with Emile Durkheim's theory of social solidarity. It conducted by taking data, in-depth interviews and observation. Informants were selected in this study are the owner of Sandur Madura, village chiefs, leaders and blater who often implement Sandur tradition. Triangulation is used to check the validity. This study is located in Bunten Barat, Ketapang, Sampang. Results showed that the Social Solidarity Sandur of people in Bunten Barat, Ketapang, Sampang, reflected in Sandur, can strengthen the relationship between people. Researchers really want to know how the people can build a harmony social solidarity through tradition of Sandur. Although there are some who do not understand about solidarity, but researchers expect that the people will still build a harmony social solidarity in everyday life in order to create a sense of tolerant and mutual help among them especially in the community of Bunten.

• SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT MADURA DALAM TRADISI SANDUR DI DESA BUNTEN BARAT KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG