Sungai porong, merupakan sungai yang disekitarnya masih terdapat industri, pemukiman, pertanian, pertambakan atau perikanan budidaya, sedangkan daerah muaranya menjadi tempat tangkapan ikan dan sekarang juga sudah mulai di bangun sebagai pelabuhan. Sungai ini memiliki tingkat pencemaran yang cukup tinggi dari limbah industri, dengan adanya penurunan kualitas air sungai porong dan beberapa kasus dugaan pencemaran air sungai tersebut, maka perlu untuk dilakukan penelitian mengenai kualitas air sungai porong sebagai dampak dari kegiatan industri sebagai upaya pengendalian pencemaran air sungai. Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya pencemaran di perairan sungai porong, hal ini bisa ditinjau dengan melakukan pemantauan kandungan nitrat dan pospat. Ada beberapa metode untuk melihat tingkat pencemaran, dalam rangka penentuan Status Mutu Air pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 dalam Pasal 14 butir 2 telah ditetapkan Pedoman Penentuan Status Mutu Air antara lain dengan menggunakan metode STORET (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003). Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan di muara sungai porong memiliki kandungan nitrat dan phospat yang melebihi ambang batas dari batas normal yang ditentukan. Konsentrasi nitrat tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 25,9mg/l dan terendah sebesar 4mg/l yang terdapat pada stasiun 2. Sedangkan konsentrasi phospat tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 0,14mg/l dan terendah sebesar 0,5mg/l yang terdapat pada stasiun 1. Berdasarkan hasil perhitungan status mutu air dengan menggunakan metode storet dimuara sungai Porong termasuk dalam tingkat kualitas sedang dengan nilai -25 dan tergolong dalam kelas C.


Deskripsi Lain

The porong River, is a river that were still there are industrial, residential, farm, farming, or aquaculture, while areas of the estuary to catch fish and have now also been started in the wake as a port. The river has a fairly high level of pollution from industrial waste, with a decline in the quality of river water and some cases of alleged porong water pollution of the River, it is necessary to do research on the quality of the porong river water as the impact of industrial activity in an effort to control the pollution of the river water. To find out the possibility of the occurrence of pollution in river waters of porong, this can be reviewed by conducting a monitoring of the content of nitrates and pospat. There are several methods to see the level of pollution, in order to Water Quality Status determination on the Government Regulation No. 82 of 2001 in article 14 item 2 has set guidelines for the determination of the Status of Water Quality among other things using STORET method (Minister of the environment's decision No. 115 in 2003). Based on the results of the analysis conducted in the porong River estuary has the content of nitrates and phospat which exceed the threshold of normal limit specified. The highest concentration of nitrates found in 3 of 25 stations, 9mg/l and a low of 4mg/l located at station 2. While the highest concentration of phospat on 3 stations of 0, 14 mg/l and a low of 0, 5 mg/l it is on station 1. Based on the results of the water quality status of the calculation by using the method of the Porong River dimuara storet is included in the quality level with 25 and belongs to the class C.

• ANALISIS KANDUNGAN NITRAT DAN PHOSPAT DI MUARA SUNGAI PORONG