Ekosistem di pulau Mandangin kini mulai terancam keberadaannya oleh kegiatan penduduk lokal yang tidak ramah lingkungan dan kurangnya pemahaman tentang ekosistem. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan larva planula dengan teknik bioreeftek pada media tempurung kelapa dan kulit buah maja. Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode Line Intercept Transect (LIT) untuk melihat kelimpahan (persentase cover) terumbu karang. Mengukur larva planula menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm dilakukan di dalam air menggunakan scuba diving, dimulai dari bagian batang di dasar substrat bioreeftek sampai ujung karang (apical) pada cabang utama. Pengukuran dilakukan sebanyak 6 kali selama enam bulan. Pertumbuhan karang pada media tempurung kelapa dan kulit buah maja masih tumbuh kesamping sehingga hanya bisa diukur diameternya. Pertumbuhan rata-rata larva planula pada media tempurung kelapa adalah 1,20 mm per 4 bulan dan pada kulit buah maja adalah 1,16 mm per 4 bulan. Jumlah larva planula yang menempel (settle) pada media bioreeftek tempurung kelapa lebih sedikit yaitu 8 koloni dibandingkan dengan kulit buah maja lebih banyak yaitu 12 koloni selama 4 bulan.


Deskripsi Lain

The Ecosystems on Mandangin island has been threatened its existence by the activities of local populations that are not environmentally friendly and a lack of understanding about ecosystem. The purpose of this research is to know the growth speed of planula larvae with bioreeftech technique on a coconut shell and rind maja medium. The methods used in this research is a method of Line Intercept Transect (LIT) to see abundance (percentage cover) coral reef. Measuring the planula larvae planula larvae use a caliper with a precision of 0.05 mm is performed in the water using scuba diving, beginning from the stems at the base bioreeftech substrate until the end of the reef (apical) on the main branch. The measurement was done six times over the past six months. The growth of coral on a coconut shell and the rind maja medium still growing laterally so that can only be measured its diameter. The average growth of the planula larvae on a coconut shell medium is 1.20 mm every 4 months and on rind maja medium skin maja is 1.16 mm every 4 months. The Amount of planula larvae which attached (settle) on bioreeftech medium of coconut shell is less about 8 colonies compared with rind maja which is more about 12 colonies for 4 months.

• INVENTARISASI POTENSI EKOSISTEM TERUMBU KARANG UNTUK EKOWISATA BAHARI (SNORKELING DAN SELAM) DI PULAU MAMBURIT KEPULAUAN KANGEAN KABUPATEN SUMENEP
• STRUKTUR KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PULAU GILI LAWAK KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP
• STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI PULAU GILI LABAK KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP
• PERBANDINGAN PERSENTASE PETUTUPAN TERUMBU KARANG HIDUP DI PULAU GILI RAJEH DAN GILI LABAK KABUPATEN SUMENEP MADURA
• JENIS SEDIMEN PERMUKAAN DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU GILI LABAK KABUPATEN SUMENEP

• INVENTARISASI POTENSI EKOSISTEM TERUMBU KARANG UNTUK EKOWISATA BAHARI (SNORKELING DAN SELAM) DI PULAU MAMBURIT KEPULAUAN KANGEAN KABUPATEN SUMENEP
• ANALISIS KECEPATAN PERTUMBUHAN LARVA PLANULA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BIOREEFTEK DI PERAIRAN MANDANGIN SAMPANG – MADURA
• STRUKTUR KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PULAU GILI LAWAK KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP
• STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI PULAU GILI LABAK KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP
• PERBANDINGAN PERSENTASE PETUTUPAN TERUMBU KARANG HIDUP DI PULAU GILI RAJEH DAN GILI LABAK KABUPATEN SUMENEP MADURA